Cloth diaper atau lebih dikenal dengan clodi semakin populer di kalangan ibu modern karena ramah lingkungan dan lebih hemat untuk jangka panjang dibandingkan popok sekali pakai. Namun, banyaknya pilihan jenis clodi dan insert bisa membuat bingung BuiBu pemula seperti saya. Belum lagi ada beberapa istilah yang mesti kita pahami.
- Cover: bungkus insert yang memiliki bagian waterproof
- Inner: bagian dalam cover yang berupa kain lembut
- Outer: bagian luar cover yang bersifat waterproof
- Insert: lapisan kain yang dipakai untuk menyerap pipis
Setelah mengenal bagian anatominya, yuk, kenali lebih dalam agar bisa memilih clodi yang sesuai dengan kebutuhan si kecil!
Jenis-Jenis Clodi
Berbagai jenis clodi tersedia di pasaran, masing-masing memiliki keunggulan dan cara penggunaan yang berbeda. Tapi, secara garis besar clodi dibagi menjadi dua macam:
1. All in One (AIO)
Insert biasanya dijahit menyatu dengan cover sehingga penggunaannya sangat praktis seperti popok celana sekali pakai. Bagian pinggangnya menggunakan karet. Pengaturan ukuran hanya bisa dilakukan di bagian snap depan saja. Kekurangannya adalah lebih lama kering setelah dicuci.
Nah, untungnya nih sekarang ada tipe clodi AIO yang insertnya tidak dijahit. Bisa dilepas terpisah dengan cover celananya sehingga memungkinkan proses pengeringan lebih cepat. Coba saja search di toko oren atau google dengan keyword "clodi AIO double pocket" atau "clodi celana dengan pocket".
2. All in Two (AI2)
Memiliki insert yang bisa dilepas, sehingga lebih fleksibel dan cepat kering dibandingkan AIO. Biasanya dilengkapi dengan snap atau perekat untuk menyesuaikan ukuran pinggang dan paha bayi. Tipe ini menurut saya sangat cocok untuk BuiBu pemula karena fleksibel dan cepat kering. Walaupun menambah cucian, materialnya mudah dibersihkan supaya hemat tenaga dan waktu juga.
Model AI2 sangat banyak jenis dan bentukannya. Ada yang pakai snap ada perekat ada yang bisa jadi bentukan AIO juga. As always, saya akan kasih model-model dasar saja ya, Bu.
2.1 Tipe pocket
Clodi ini seperti kantong dengan bukaan di ujungnya sebagai tempat memasukkan insert. Kelebihannya adalah cepat kering setelah dicuci dan mudah disesuaikan daya serapnya dengan jumlah insert. Dengan fleksibilitas yang baik, clodi tipe pocket menjadi pilihan utama saya.
Buat pagi sampai sore, saya biasa pakai satu insert saja. Diganti setiap 2-3 jam sekali atau ketika bayi pup. Untuk malam, pakai dua lapis insert supaya tidak banjir.
2.2 Tipe cover
Lapisan luar clodi tahan air yang bagian dalamnya terbuka untuk memasukan insertnya. Tipe ini memang ekonomis dan cenderung lebih murah karena cover bisa dipakai ulang beberapa kali sebelum dicuci. Insert mudah diambil dan diganti tanpa harus ganti cover (selama tidak bocor, rembes atau pup).
Insert untuk tipe cover harus memiliki permukaan lembut karena akan langsung bersentuhan dengan kulit bayi.
Fitted Diaper
Nampaknya fitted diaper tidak begitu populer. Saya beli pun hanya silap dengan harganya yang murah. Fitted diaper seluruhnya terbuat dari kain yang berlapis-lapis, dijahit sedemikian rupa membentuk diaper. Berbahan super menyerap, tapi harus digunakan bersama cover waterproof kalau tidak mau kebanjiran. Cocok untuk bayi yang sering pipis.
Saya coba ambil kesimpulan, fitted diaper lebih cocok digunakan bayi yang baru lahir, belum banyak gerak-gerak. Ini tidak cocok untuk bayi saya yang berusia 3 bulan. Dari segi ukuran dan bentuk tidak begitu meyakinkan bisa menahan dan menempel dengan baik.
Karena tidak mau mubazir, saya pun menggunakan fitted diaper sebagai insert saja. Saya masukan ke dalam cover diaper. Beres.
Jenis-Jenis Insert Clodi
Insert adalah bagian yang menyerap cairan dalam clodi. Berikut beberapa jenis insert yang umum digunakan:
1. Microfiber
✅Menyerap cepat, ringan dan cepat kering setelah pencucian
❌ Tidak boleh langsung menyentuh kulit bayi karena bisa menyerap kelembapan kulit
🤞 cocok untuk tipe pocket diaper
2. Bamboo
✅ Lembut dan aman untuk kulit sensitif, anti bakteri dan daya serap lebih baik dari microfiber
❌ Lebih lama kering karena lebih tebal dari microfiber dan lebih mahal
🤞 cocok untuk tipe pocket dan cover diaper
3. Cotton
✅ Bahan alami, lembut, dan nyaman, tahan lama dan mudah dicuci
❌ Bisa terasa lembap setelah menyerap cairan (kurang menahan cairan)
🤞 cocok untuk tipe pocket dan cover diaper
4. Hemp
✅ Daya serap paling tinggi, permukaan bisa kering setelah menyerap cairan, cocok untuk pemakaian malam hari
❌ Kering lebih lama, permukaan agak kasar sehingga perlu ditumpuk dengan insert lain yang lebih lembut untuk clodi tipe cover, harga mahal
🤞 cocok untuk tipe pocket diaper
5. Charcoal bamboo
✅ Menyerap bau dan anti bakteri, tetap kering di permukaan
❌ Daya serap lebih rendah dibanding hemp, harga relatif
🤞 cocok untuk tipe pocket dan cover diaper
Kelebihan Clodi
Menggunakan popok kain yang dicuci ulang terdengar lebih ribet dan melelahkan. Namun, clodi memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan bayi dalam jangka panjang.
1. Lebih hemat
Meskipun investasi awal cukup besar, dalam jangka panjang clodi lebih ekonomis dibandingkan popok sekali pakai karena bisa dipakai bertahun-tahun dan diturunkan ke bayi yang baru.
Saya pun dapat turunan clodi bekas ponakan dan sangat mengurangi budget popok bulanan. Kira-kira, saya hanya mengeluarkan 25ribu per bulan untuk membeli popok kain sekali pakai untuk keperluan traveling.
2. Ramah lingkungan
Kelebihan popok kain yang tidak bisa ditawar adalah kemampuannya dalam mengurangi sampah popok sekali pakai yang sulit terurai. Secara hitungan kasar, mungkin saya bisa menghasilkan 100 popok plastik per bulan, tapi dengan penggunaan popok kain saat ini sampah yang dihasilkan jauh berkurang, yakni sekitar 5 popok sampah per bulan.
3. Aman untuk kulit bayi
Seluruh popok clodi terbuat dari kain yang dipilih sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan kesehatan bayi. Tidak mengandung bahan kimia yang mungkin berbahaya seperti yang ada pada popok sekali pakai.
Terkadang saya lupa mengganti popok lebih dari 3 jam. Untungnya, popok kain tidak membuat ruam yang parah pada kulit bayi saya, hanya merah normal yang cepat hilang kembali. Namun, saya tetap memakaikan moisturizer ke kulit bayi agar lebih mengurangi resiko ruam.
4. Motif lucu dan menarik
Walaupun bukan hal yang penting, nyatanya clodi hadir dengan berbagai desain yang menggemaskan. Ketika tidak memakai celana pun, masih terlihat lucu.
Kekurangan Clodi
Meskipun memiliki banyak keunggulan, clodi juga memiliki beberapa tantangan:
1. Butuh lebih banyak cucian
Ini adalah fakta. Meskipun bahan clodi mudah untuk dibersihkan, cucian harian setidaknya bertambah. Clodi harus dicuci setiap hari agar tetap tersedia untuk digunakan.
2. Perlu perawatan khusus
Beberapa perawatan khusus agar clodi bekerja optimal: tidak boleh menggunakan deterjen berbahan keras atau pelembut pakaian agar daya serap tetap optimal, bagian outer cover tidak boleh tersinari matahari agar tidak merusak sifat waterproofnya, insert dan inner cover yang terasa kasar perlu dibersihkan dengan pembersih non detergen untuk mengembalikan daya serapnya.
3. Lebih tebal dibanding popok sekali pakai
Karena terdapat lapisan kain, yang bahkan bisa memakai dua lapis kain, clodi akan terlihat lebih menggembung. Bisa membuat bayi tampak lebih berisi di bagian pantatnya.
4. Membutuhkan waktu untuk belajar
Memilih jenis clodi dan insert yang tepat bisa membingungkan di awal. Itu yang saya rasakan. Belum lagi belajar memposisikan insert dan clodinya pada bayi. Terkadang posisi yang tidak benar membuat cair rembes dan bocor kemana-mana.
Kesimpulan
Clodi adalah pilihan tepat bagi ibu yang ingin memberikan popok yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Dengan memahami jenis-jenis clodi, insert, serta kelebihan dan kekurangannya, BuiBu bisa memilih clodi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.