Personal Blog by Rahma

Apakah Minuman Kolagen Efektif untuk Kesehatan Kulit?

minuman kolagen

Dulu banget aku pernah tertarik untuk membeli produk minuman kolagen karena tergiur dengan manfaat yang dipromosikan. Minuman kolagen "katanya" berupa anti-aging dengan menjaga elastisitas kulit agar terlihat lebih muda. Benarkah demikian?

Untungnya aku belum buru-buru membeli produk itu. Selain harganya yang fantastis, beberapa artikel kesehatan yang pernah aku baca malah memberikan kesan terbalik dengan promosi produk kolagen. Apalagi, belum lama ini ada seorang dokter yang menyinggung masalah ini di TikTok. Dia bilang kolagen dalam minuman tidak begitu efektif dalam menjaga elastisitas kulit.

Tulisan yang paling meyakinkan bahwa memang kebanyakan minuman kolagen sekedar bisnis saja datang dari sini https://www.elle.com/uk/beauty/skin/a20764288/collagen-drinks-skincare/ . Di artikel itu dibahas kolagen dari sisi nutrisi dan ahli kulit.

Biar paham, kita mesti kenalan dulu dengan kolagen itu sendiri.

Kolagen merupakan molekul besar berupa protein yang  memiliki porsi sekitar 30% dari keseluruhan protein dalam tubuh. Ya! Tubuh kita mengandung kolagen dan tentu bisa memproduksi kolagen sendiri.

Kolagen diperlukan sebagai "pengenyal" yang menjaga elastisitas otot dan kulit. Sayangnya, mulai dari sekitar usia 25 ke atas, produksi kolagen dalam tubuh mulai menurun tiap tahunnya. Oleh sebab itu, makin bertambah usia, kulit makin keriput.  

Untuk merangsang pembentukan kolagen sendiri cukup makan makanan yang mengandung asam amino seperti telur, daging, dan ikan. Tak lupa konsumsi makanan yang mengandung vitamin A & C. Makan makanan sehat dan bergizi.

Trus kalau minuman kolagen gimana? bisa merangsang juga gak?

Kebanyakan minuman kolagen yang aku lihat sih mereka mempromosikan bahwa kandungan kolagen dalam minumannya nanti akan tercerna dan terpecah dalam tubuh yang selanjutnya diteruskan ke jaringan kulit. Dengan demikian, ada potensi meningkatkan elastisitas kulit.

Potensi kolagen dalam produk terhadap kuilt memang berdasarkan penelitian. Akan tetapi, potensi itu terlihat dari pengamatan lingkungan laboratorium, yang mungkin saja partisipannya sudah dikondisikan sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil yang optimal. 

Nah, kalau model2 aku yang makan sembarang dan beraktivitas gak karuan mungkin potensinya tidak mendekati yang dijanjikan. Belum lagi, katanya penelitian-penelitian yang mendukung produk berkolagen biasanya didanai oleh mereka yang berbisnis di bidang "perkolagenan". Jadi, hasilnya bias.

Potensi itu pun ternyata baru mungkin terlihat untuk minuman yang kolagennya sudah dipecah dulu atau diproses dulu sebelum kita seduh dan minum supaya lebih efektif terserap tubuh. Kalau tidak dipecah dulu, kolagen tidak akan sampai ke kulit. Mungkin aja malah enggak berhasil dicerna tubuh.

Jadi, kolagen dalam minuman ini baru ada potensi saja. Belum terbukti secara ilmiah bisa meningkatkan elastisitas ataupun merangsang produksi kolagen dalam tubuh. 

Jurnal yang membahas potensi kolagen pada elastisitas kulit juga sangat sedikit. Jadi, secara umum para dokter dan ahli kesehatan berfikir minuman kolagen tidak begitu efektif sebagai anti-aging.

Tapi, ada kok orang yang rutin minum minuman kolagen kulitnya berubah jadi mulus; hasilnya bagus gitu lah!

Ya ada dong. Apakah karena kolagennya? Menurutku bukan kolagennya. Biasanya kan dalam minuman kolagen suka ditambahkan suplemen lain seperti vitamin gitu. Nah, bisa jadi kandungan-kandungan lainnya itu yang malah memberikan efek ke kulit kita. Kolagen hanya menjadi daya tarik saja. 

Serupa juga dengan produk skincare yang berembel-embel mengandung kolagen. Walaupun langsung diaplikasikan ke kulit, belum tentu bisa masuk dan terserap ke jaringan kulitnya. 

Intinya sih daripada buang-buang duit buat produk mahal mending berinvestasi ke produk yang udah jelas efektif seperti buah-buahan, sayuran, daging dan susu. Oia, kalau keukeuh ingin pakai produk kecantikan untuk menstimulasi kolagen atau menjaga elastisitas kulit, bisa ambil produk yang mengandung retinol, vitamin A, dan glycolic acid.

Sekian, semoga bermanfaat.

Share this:

Tidak ada komentar

Posting Komentar