Personal Blog by Rahma

Caraku Mengatasi Ambeien

Mengatasi ambeien
source: canva

Aku merasa gerah karena hobi makan pedas selalu disalahkan dalam kasus ambeienku sebagai penyebab utama. Akhirnya, aku banyak-banyak membaca penyebab penyakit ini. Ternyata aku benar. Ambeien atau bahasa medisnya disebut hemoroid adalah pembekakan pembuluh darah di anus dan rektum bawah. Bisa terjadi di bagian dalam atau di luar, di sekitar anus.

Penyebabnya bukan karena makanan pedas! Makanan pedas hanya memperparah rasa sakitnya. Kenapa pembuluh darahnya bisa tersumbat dan membengkak? Bisa karena konstipasi alias kotoran keras, mengejen, terlalu lama duduk dan segala aktivitas yang bisa menekan pembuluh darah di anus secara terus menerus.

Buat kasusku konstipasi adalah alasan utama karena aku jarang makan makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah. Tapi, ibu keukeuh terus menyalahkan makanan pedas. Agak kesel sih. Habisnya itu makanan kesukaan aku. 

Beda ambeien sama wasir apa ya? Enggak ada bedanya. Sama aja cuma beda penamaan. Obat yang dipakai untuk mengatasi dua hal itu juga sama, yaitu obat-obat yang berbau "hemoroid". Berikut beberapa cara yang aku lakukan ketika mengalami ambeien.

1. Obat Supositoria

Waktu sakit parah dulu, dokter memberikan obat jenis supositoria. Obat ini dimasukan ke anus. Awalnya agak susah. Lama-lama bisa aja hahaha. Rasanya seperti menelan obat cuma bukan lewat kerongkongan tapi lewat anus.

Jangan lama-lama dipegang karena obat ini cepat sekali mencair. Boleh disimpan di dalam lemari es aja, takutnya kena panas terus mencair.

Obat yang kemarin-kemarin aku pakai adalah Superhoid. 1 kapsulnya itu sekitar 7ribuan. 1 strip isinya ada 6. Kalau parah mending beli 1 strip karena pasti perlu dipakai 2x. Usahakan dipakai setelah BAB atau menjelang tidur.

Obat ini memang tidak meyembuhkan, tapi sebagai anti nyeri aja. Setauku penyakit ini akan terus ada. Supaya tidak kambuh ya harus dihindari atau dikurangi aktivitas yang memicu dan memperparah ambeien.

2. Ambeven

Dulu banget waktu SMA, sebelum kenal obat supositoria, biasanya aku mengonsumsi Ambeven. Ini obat herbal jadi aku enggak terlalu khawatir. Fungsinya mengurangi gejala wasir, seperti nyeri dan pembengkakannya.

Berdasarkan pengalamanku, obat ini memerlukan waktu lebih lama untuk bekerja dengan baik. Enggak langsung mengurangi rasa nyeri seperti obat supositoria tadi. Jadi, aku udah jarang mengonsumsi obat ini kalau ambeien kambuh.

3. Konsumsi obat anti nyeri

Gaes, ini salah gak sih? waktu kemarin aku udah pakai supositoria tapi karena aku enggak sabaran sama rasa sakitnya jadi aku minum obat penahan rasa sakit, paracetamol. Hasilnya, rasa nyeri langsung hilang. 

Aku cuma pakai ini satu apa dua kali gitu. Setelah agak sabaran, aku rasa supositoria aja cukup mengurangi rasa sakitnya.

4. Minyak Herba Sinergi

Ini aku dapat dari kakak. Begitu aku curhat masalah ambeien, Minyak Herba Sinergi ini langsung dia kirim ke rumah. Katanya bisa mempercepat penyembuhan luka. Awalnya agak enggak percaya, tapi karena sakit begini akhirnya coba juga.

Aku olesin 1-2 tetes tiap selesai BAK dan BAB ke daerah lukanya di anus. Sehari bisa 3-5 kali. Hasilnya? Dalam 1 hari aja rasa perih berkurang drastis. Terima kasih, ya Allah.

Akhirnya...

Supositoria dan paracetamol memang ampuh menghilangkan rasa nyeri dalam beberapa jam, tapi lama-lama efeknya hilang. Tiap BAB dan BAK, sakit dan perihnya akan muncul lagi karena lukanya juga masih ada. Robek lagi robek lagi. Perih.

Jadi, Minyak Herba Sinergi ini menurutku mengatasi sumber utamanya, luka. Efektif banget pokoknya untuk mempercepat penyembuhan luka. Baunya memang enggak terlalu enak, tapi enggak masalah karena yang dipakai cuma sedikit. 

Okay, segitu sih obat-obat yang pernah aku coba untuk mengatasi gejala ambeien atau wasir. Sejauh ini obat yang akan aku rekomendasikan adalah supositoria dan Minyak Herba Sinergi. Perpaduan obat itu bikin rasa nyeri cepat berkurang.

Untuk mencegah kambuh lagi tentu perbanyak makan serat dan jangan lama-lama duduk.

Semoga sehat-sehat selalu, teman-teman. bye.

Share this:

1 komentar