Skin Game merupakan brand lokal yang masih terbilang muda dalam dunia produk perawatan kulit. Branding mereka nampaknya ingin menunjukkan cantik yang sehat dengan semangat self-love and body positivity. Skin Game ingin menyemangati para pejuang kulit sehat, terutama mereka yang bergelut dengan berjerawat parah.
Brand dengan Strategi Marketing Elegan
Yang membuat saya tertarik untuk mencoba produk Skin Game bukan hanya karena manfaat yang ditawarkan tetapi juga dari strategi marketing-nya. Persaingan dalam industri kecantikan lokal memang sudah sangat ketat sehingga mereka sering mendapatkan banyak tantangan, tapi tim Skin Game menurutku bisa menghadapi tantangan tersebut dengan elegan.
Kasus yang saya ikuti berkaitan dengan peluncuran sunscreen Skin Game, yaitu Cloud Sunscreen. Nah, saat hendak launching produk ini, banyak komentar di IG yang ingin menjatuhkan produknya. Karena komentarnya mirip-mirip dan mengarah ke suatu brand, akhirnya diselidiki dan terungkap bahwa komentar-komentar jelek itu ditulis buzzer yang dikerahkan oleh brand sebelah.
Skin Game melakukan langkah yang baik dengan tidak menjatuhkan balik. Malah melakukan penyelidikan dan pendekatan humanis dengan brand tersebut. Akhirnya masalah itu bisa diselesaikan secara damai.
Skin Game dan Kejujurannya
Kasus kedua adalah saat Skin Game menghadapi masalah timbangan produk Cloud Sunscreen. Banyak konsumen mengeluh bahwa berat yang tertulis di kemasan tidak sesuai dengan berat produk saat ditimbang. Tim Skin Game kemudian melakukan timbangan ulang dan ternyata betul ada kesalahan gramasi.
Berat produk tertera 20gr, sedangkan setelah ditimbang kembali ternyata beratnya sekitar 15gr dan mereka pun menuliskan berat yang sebenarnya di deskripsi produk pada toko official mereka. Mereka sangat jujur dan menerima kelalaian tim produksi sehingga akhirnya menurunkan harga produk sesuai beratnya.
Postingan di IG-nya pun bukan sekedar menjual produk. Mereka sering memberikan informasi yang menarik dan segamblang-gamblangnya mengenai produk-produk Skin Game. Contohnya, mereka sering membuka QnA session dan pernah juga menjabarkan harga produknya sebagai jawaban untuk orang-orang yang komplain dan heran dengan harganya yang agak mahal.
Review Jelek
Saya kemudian berkunjung ke official store-nya di Tokopedia untuk mencari Cloud Sunscreen karena memang sedang membutuhkan tabir surya. Waktu itu masih belum banyak yang mereview dan isinya tidak terlalu bagus. Rata-rata keluhan mereka seperti berikut:
1. susah diblend/menyerap
2. white cast parah
3. gampang luntur
4. bikin kulit kering
Di reel/post beauty influencer pun, produk ini masih dibilang kalah saing dengan produk lain. Beberapa beauty reviewer memberikan nilai 5, 6, atau 7 dari 10 poin untuk Cloud Sunscreen.
Si Mungil Cloud Sunscreen
Mungkin, banyak konsumen yang merasa Cloud Sunscreen itu terlalu mahal. Untuk ukuran 15gr, Skin Game memberikan harga 58ribuan, dan ukuran full size 80gr seharga 179ribuan. Itu untuk versi yang tanpa box. Kalau ingin dibungkus dengan box karton, kita nambah sekitar 5ribu lagi.
Skin Game pernah mengedukasi perihal harga yang mahal ini di IG-nya. Sebagai produsen lokal dengan skala produksi yang masih kecil, tentu mereka akan membebankan modalnya pada harga jual. Sama seperti harga grosir dan eceran. Makin banyak, makin murah. Belum lagi Skin Game berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya sehingga harga jual agak mahal.
Harus kita akui ya, sunscreen ukuran 15gr ini sangat mungil. Hampir tidak cukup untuk pemakaian normal selama satu bulan. Bukan hampir lagi sih, tapi tidak cukup. Bagi kaum mendang-mending, banyak produk lain yang lebih menggiurkan dengan harga yang tidak jauh berbeda.
Apakah Review Jelek itu Benar?
Saya beli Cloud Sunscreen di bulan Agustus 2022, berarti sekarang sudah masuk 3 bulan pemakain. Irit banget kan? hehe saya tidak pakai sunscreen setiap hari.... daaan menurut saya review keluh-kesah konsumen tadi benar! Tapi buat saya produk ini tidak juga jelek.
Cloud Sunscreen Adalah Hybrid Sunscreen
Karakter sunscreen serta komposisinya harus dipahami untuk menyesuaikan ekspektasi. Cloud Sunscreen merupakan tabir surya hybrid, artinya memiliki dua bahan pelindung dengan dua cara kerja yang berbeda.
Di tabel komposisi, tertulis Titanium Dioxide di posisi kedua. Bahan itu adalah bahan utama untuk physical sunscreen dan memiliki efek white cast. Efek ini akan sangat nampak di atas kulit gelap atau berminyak dengan pemakaian produk yang banyak. Namun, seharusnya hybrid sunscreen tidak memiliki efek white cast yang terlalu parah atau terlalu nampak di wajah.
Mungkin yang bilang white cast parah memiliki beberapa faktor pemicu seperti yang saya tuliskan di atas. Sementara itu, berdasarkan pengalaman pemakaian saya, white cast tidak begitu nampak ataupun mengganggu. Kulit muka saya termasuk pucat dan memakai produk secukupnya. Saya tidak pakai ukuran 2 jari yang dulu digembar-gemborkan, hanya disesuaikan dengan luas permukaan kulit.
Kesimpulan yang bisa saya tarik untuk produk ini adalah Cloud Sunscreen memiliki efek white cast, tapi tidak terlalu parah.
Tidak Menyerap Secepat Kilat
Saya bertanya-tanya juga mengapa produk ini diberi nama "Cloud", apakah karena teksturnya ringan seperti awan? atau penampakan produk yang agak berbusa seperti awan?
Tekstur produk ini sebenarnya memang ringan seperti awan, tapi tidak watery. Saya setuju dengan ulasan lain yang mengatakan bahwa produk ini tidak cepat menyerap. Namun, bukan berarti kita akan menghabiskan banyak waktu dalam mengaplikasikannya. Enggak sama sekali. Masih dalam tahap wajar.
Nah, untuk kasus yang susah diblend barangkali produknya kena ke rambut alis. Saya pernah ngebland sunscreen ini dan terkena alis mata. Alhasil, produk tersangkut di helaian rambut dan susah balik ke kulit lagi.
Ntah kenapa juga produk ini agak susah diblend di bagian dahi. Perkiraan saya adalah faktor kulit kering karena daerah yang paling kering pada wajah saya ada pada dahi bagian tengah.
Mudah-mudahan pengalaman saya di atas bisa menjawab mengapa Cloud Sunscreen terkadang susah diblend, menimbulkan white cast parah, atau tidak cocok untuk kulit kering. Berikut beberapa faktornya:
1. Tekstur produk kurang watery sehingga agak seret di area kulit kering
2. Helaian rambut bisa mempersulit proses blending
3. Pakai produk berlebihan
4. Perspektif kulit gelap
Kira-kira solusi dari hal di atas apa ya? hmmm boleh dicoba langkah-langkah berikut:
1. Buat kulit menjadi lebih lembab terlebih dahulu
2. Hindari atau blend dengan lebih seksama di daerah berambut
3. Pakai produk secukupnya
4. Pakai bedak atau alas bedak ringan untuk menutupi white cast dan meratakan warna kulit.
Produk yang Gampang Luntur?
Saya tidak bisa jawab. Jarang berkeringat banyak soalnya. Produk ini sudah pasti luntur saat saya wudhu saja. Setelahnya juga saya tidak re-apply karena kerja indoor dan pulang kerja menjelang maghrib tanpa sorot sinar matahari. Situasi yang tidak terlalu membahayakan bagi kulit saya yang normal.
Bonus Review: Kind Moisturizer
Tadinya saya mau buat artikel terpisah untuk membahas Kind Moisturizer. Sayangnya, menurut saya Kind Moisturizer adalah pelembab yang biasa jadi ulasannya akan terlalu pendek. Terlihat tidak menarik gitu ya? Hmmm, tidak juga sih karena kesederhanaan Kind Moisturizer adalah kelebihannya juga.
Kemasan Premium
Kemasan Skin Game memang tidak biasa. Kind moisturizer dikemas dalam bentuk botol pump yang terbuat sejenis bahan logam, yang jelas bukan kaca atau plastik. Masih jarang mendapati produk dengan bahan seperti ini sehingga terlihat eksklusif.
Kemasan logam memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain terlihat premium, saya tidak khawatir dalam masalah penyimpanan. Apalagi saat produk jatuh, hati masih tenang. Namun, kemasan ini barangkali menyulitkan saat ingin memakai habis produknya. Agak sulit saat produk tersisa sedikit lagi.
Untuk kualitas produk lainnya, saya tidak punya masalah. Pump-nya sangat nyaman dan berfungsi dengan sangat baik. Mekanisme seperti ini menjaga produk tetap bersih selama masa penggunaan.
Harga Kind moisturizer sudah masuk ke angka menengah ke atas. Ukuran full size 120ml seharga 168ribuan dan 50ml seharga 94ribuan.
Tekstur Kind Moisturizer
Kind moisturizer memiliki tekstur gel transparan yang keruh. Karakter pelembab ini memberikan sensasi lembab yang agak berat ke kulit. Bukan berat seperti berminyak atau lengket. Ibarat baju kering dicelupkan ke air, tentu teksturnya menjadi lebih berat. Bukan suatu hal yang negatif.
Kecepatan menyerapnya juga normal saja. Tidak sangat cepat atau lambat. Pas saja.
Saya biasa pakai Kind Moisturizer pagi dan malam. Saat pagi berangkat kerja jam 8.30 hingga menjelang dhuhur, kulit tetap lembab. Kemudian saya pakai lagi di malam hari menjelang tidur. Rasanya kulit sehat dan segar.
Kind Moisturizer Pelembab Sejati
Seperti yang saya tulis di awal-awal, Kind moisturizer tidak memiliki efek apa pun selain melembabkan dan menjaga barrier kulit. Daftar komposisi pada kemasan dipenuhi dengan zat-zat pelembab seperti collagen, glycerin, Licorice root extract, dan ceramide.
Nah, Kind moisturizer ini bisa dibilang pelembab sejati karena hanya fokus pada kelembaban kulit. Setidaknya saya tidak terlalu khawatir dengan efek yang lain-lain. Sering kali produk dibuat multifungsi seperti melembabkan dan mencerahkan yang terkadang membuat kulit saya putih berlebihan sedangkan yang saya inginkan adalah lembab saja.
[update 7/12/2022]
Kind Moisturizer Bikin Kulit Halus!
Sekian yang bisa saya sampaikan untuk dua produk dari Skin Game ini. Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar
Posting Komentar