Beauty Diary by Rahma

Pengalaman Memakai Skincare dari Calysta

Sudah lebih dari 1 tahun aku memakai rangkaian produk dari Calysta. Jadi aku ingin mengevaluasi hasil dari skincare ini. Enggak akan terlalu banyak mereview produk sih, tapi lebih menuliskan beberapa kesan selama memakai Calysta.

Aku sudah mencoba 3-4 macam produk. Pertama kali mencoba rangkaian calysta rejuvenation. Pernah aku bahas di blog ini juga yang hasilnya tidak memuaskan malah menimbulkan masalah iritasi. Itu akibat dari ketidaksesuain produk dengan kondisi kulit. Maklum, aku konsultasi online. Tidak langsung dengan dokternya. 

So, jika kalian ingin mencoba produk klinik kecantikan untuk pertama kalinya sangat direkomendasikan untuk datang langsung ke klinik.

Kemudian berlanjut ke rangkaian calysta calming series. Aku ganti ke series ini setelah menceritakan masalah iritasi itu ke dokternya langsung di klinik. Series ini memang nyaman. Tidak terasa panas. Tidak ada pengikisan kulit seperti produk sebelumnya.

Aku pakai calming series itu dari awal tahun 2020 sampai sekarang sih. Cuma ada 1 produk yang diganti. Setelah berkonsultasi dengan dokter, mereka mengijinkan untuk mengganti day cream nya ke seri natural whitening cream.

Alasan ingin ganti karena memang masalah utama kulitku itu gampang kusam dan banyak noda hitam. Produk yang diperlukan tentung berkaitan dengan produk berembel-embel whitening yang biasanya mengikis lapisan kulit. Karena kulit aku udah enggak iritasi lagi jadi sudah siap untuk memakai produk yang bisa mengeksfoliasi.

Sebenarnya males kalau harus pakai produk whitening. Takut putih ekstrem yang benar-benar berbeda dengan kulit asli. Untungnya, produk Calysta ini tidak memutihkan secara ekstrem. Malah, buat kulitku enggak memutihkan sama sekali. Hanya menghilangkan kesan kusam.

Selain whitening cream, aku juga sudah bisa pakai toner aqua skin smoothing. Rasanya membuat kulit segar dan melembabkan. 

Produk yang aku pakai sekarang tinggal 3 aja deh. Day cream whitening cream. Night cream calming series. Toner aqua skin smoothing. 

Calysta Skincare

So far, kulit tidak memutih. Biasa aja sih haha aku gak peduli dengan perubahan warna kulit. Ingin menghilangkan noda hitam aja deh titik. 

Sayangnya, itu adalah masalah yang sulit hilang. Sepertinya ini memang udah karakter kulit aku yang gampangan bernoda 😓Yang bisa aku lakukan hanya mencegah dan memperlambat proses terbentuknya bintik hitam.

Produk Calysta ini tidak akan membuat kulit berubah drastis, kecuali kalian menambah perawatan tambahan di kliniknya.

Untuk facial wash-nya aku sendiri sudah berhenti. Mau aku ganti dengan produk drugstore aja biar lebih murah 😅

Toner dan daycream masih sangat bermanfaat untuk melembabkan kulit. Night cream sendiri aku masih pakai seri calming yang teksturnya kurang aku suka. Agak sulit menyerap jadi gak terlalu nyaman dibawa tidur. Next, aku akan berhenti juga pakai night creamnya.

Overall, pengalamanku dengan Calysta masih baik. Tentu berbeda dengan pengalaman orang lain.

Pengalaman Orang Lain

Dulu waktu masih kerja, ada seseorang yang curhat tentang klinik ini. Dia tuh memang memiliki kulit yang "pilih-pilih". Udah cocok sama klinik A, tetapi terpaksa pindah ke produk Calysta karena klinik A enggak ada di kota dia tinggal saat itu.

Masalah utama kulitnya adalah suka bruntusan. Jerawat kecil-kecil begitu mungkin akibat dari suka pindah-pindah tempat. Padahal, kalau aku perhatikan masalahnya biasa aja, enggak terlalu mengganggu.  Enggak perlu treatment aneh-aneh. Tapi ya, balik lagi ke yang punya kulit. Kalau dia gak nyaman, ya harus dikasih treatment.

Mulai lah dia konsultasi dan pakai produk Calysta selama beberapa bulan. Trus dia ngeluh karena produk Calysta menimbulkan reaksi yang berbeda dengan produk klinik A dulu. Kulitnya menjadi agak panas dan sensitif terhadap cahaya. 

Aku udah kasih pengertian sih. Reaksi itu timbul karena efek pengikisan. Pasti kulitnya akan gampang panas bahkan oleh perubahan mood sekalipun.

Keluhan kedua yang aku soroti. Dokternya merekomendasikan treatment ini itu agar kulitnya begini begitu, tetapi hasilnya enggak sesuai yang dia inginkan. Selama sekitar 2 bulanan aja aku kenal sama dia, dia udah menghabiskan uang berjuta-juta.

Untuk mengatasi permasalahan kulitnya dia perlu pakai tindakan A, tapi karena kondisi kulitnya belum bisa pakai tindakan itu jadi dia sementara dikasih tindakan B. Minggu depan dicek lagi, ternyata kondisinya masih sama dan dikasih tindakan B lagi. Terus begitu sampai duit berjuta-juta keluar tanpa sadar.

Aku juga gak mau nyalahin dokternya sih karena kalau kulitnya belum bagus dikasih treatment A bisa-bisa memunculkan masalah baru yang lebih serius.

Uang juga gak terlalu beban ya buat temanku ini. Jadi dia nurut-nurut aja kalau disuruh ini itu. Kira-kira dia curhat kek gini dulu.

"Aduh Ms, saya mah da memang uang teh habis untuk perawatan kayak gini. Dari dulu emang suka. Kalau dijumlahin mah mungkin udah bisa beli rumah lah."

Tapi ya, kalau hasilnya biasa-biasa aja dia juga agak nyesek.

"Udah lah Ms. Gak usah ke klinik-klinik kayak saya. Nanti kulitnya begini (ketagihan treatment)."

Sekarang udah gak ketemu lagi sih sama orangnya. Ntah masih pakai Calysta atau balik ke klinik lama. 

Ada hal yang perlu diambil hikmahnya nih. Menurut aku sih, kita harus memahami permasalahan kulit dan kondisi kulit yang kita inginkan seperti apa. 

Terakhir, jangan nurut-nurut aja sama dokternya kalau disuruh treatment ini itu. Ungkapkan hasil atau efek yang kamu tidak suka. Bahkan kesanggupan finansial juga. Maksudnya, kalau tidak mampu bilang, "saya skip dulu treatment ini...". Nanti diskusikan jadwal treatment yang pas sesuai kemampuan diri.

Pengalaman Teman Dekat

Aku merekomendasikan klinik ini ke teman dekat. Masalah kulit dia itu berminyak. Udah sih itu biang masalahnya. Jadi kulitnya gampang berjerawat. Belum lagi akibat suka bermakeup, kulitnya tambah kusam.

Alhamdulillah sih, produk Calysta cocok buat dia. Tidak memberikan perubahan kontras. Perlahan aja. Aku juga gak sadar dengan perubahan kulitnya padahal hampir tiap hari ketemu. Sadarnya pas waktu selfie bareng. Aku perhatiin ehhh kok kulitnya cerah asli. Bukan putih ya. Cerah. Ada rona merah gitu.

Aku senang lah, rekomendasi aku bisa membuat kondisi kulit dia lebih baik. Jerawat dan bekasnya memang masih ada, tapi kulit terlihat lebih baik. Jerawatnya juga enggak separah dulu. Dia enggak pakai treatment yang aneh-aneh. Cuma produk dan kadang-kadang facial.

Kalau merawat kulit memang jangan terlalu berlebihan ya. Dibawa santai saja. Sabar.

Semoga Calysta bisa cocok di kulit kalian juga 😘

Tidak ada komentar

Posting Komentar